Selasa, 25 Juni 2013

Persembahan Untuk Dia

Assallammualikum., Hay blog.,ini adalah catatan pertama di bulan Juni. Pertengahan tahun.,Yupp.,di tahun ini 2013.,So many story in my live..It’s no problem.,Cuma pengalaman hidup.,yang akan diceritakan kepada anak-anak ku nanti. Program master science., adalah suatu program yang memang saya idamkan sejak dulu. Program yang mempertemukan dengan teman yang mempunyai visi dan misi yang sama. Mengabdikan diri pada dunia pendidikan. Mempunyai mimpi akan meneruskan sekolah ke LN. Life-long learning. (intinya). Menjalankan semua persiapan bersama,, persiapan pendaftaran master, persiapan memperbaiki bahasa inggris (meskipun dia sudah fluent) dia masih terus belajar. Sering aku curhat tentang protesku terhadap kehidupan-kehidupan ini., tp dia selalu bilang. Allah telah memberikan jalan masing-masing ke kita., tinggal kita yang berusaha untuk menjadi lebih baik. Dia yang selalu mengajarkan menjadi orang yang “biasa” tp dengan kemampuan yang tidak “biasa”. Dia selalu menceritakan keinginan-keinginannya, dan aku bangga padanya dengan cerita-ceritanya. Kedekatanku dengannya dimulai Februari-Maret 2012 saat kita penelitian dalam satu lab bersama. Sering pulang hingga larut malam, sampai tidur di lab juga dijalani. Sempat renggang karena kesibukan masing-masing (red: nulis skripsi). Hingga sampai setelah lebaran kita dipertemukan lagi. Membidik beasiswa ke LN bersama-sama, tapi sayang keberuntungan belum berpihak pada kita berdua. Ya sudalaah tidak apa-apa.,tak ada rotan akarpun jadi. Bulan desember kita persiapankan syarat-syarat master untuk pendaftaran di kampus kita tersayang (IPB). Verifikasi dan tes-tes lainnya kita lakukan. Sampai pada pengumuman yang menyatakan kita diterima. Alhamdulillah. Sebelas Februari Dua Ribu Tiga Belas.,kuliah pertama kita. Berteman dengan teman-teman baru. Merasakan kesenangan bisa kuliah lagi. Tugas dan praktikum kita kerjakan bersama-sama. Tidak kenal lelah., setiap hari bersama dia selalu mendiskusikan pelajaran. Bulan Maret Dua Ribu Tiga Belas., dia pindah kekosan aku di TRI REGINA. Alasannya biar kita mudah belajar bareng, bisa kemana-mana bareng. Berangkat pagi untuk kuliah-brangkat les-pulang malam ke kosan. .Dan hanya tidur yang memisahkan kita. Tiga April Dua Ribu Tiga Belas. Dia sakit panas, sebelumnya dia sudah aku antar ke dokter buat periksa, dan kata dokter tidak apa-apa. Pagi itu dia berpamitan ke aku kalau mau cuti, dan aku langsung ke kamarnya. Bertanya alasannya.,dan ternyata itu adalah terakhir kalinya aku bertemu dia (jujur saat itu sangat berat melepasnya). Pesan-pesan terakhir dia: “kamu harus semangat yaa ci.,” Tujuh Mei Dua Ribu Tiga Belas..setengah empat sore. Tiba-tiba ada telepon dari no yang tidak dikenal. Aku angkat.,Darr.,seperti tersambar petir di siang bolong. Lemas, duduk di kursi perpus, bingung harus apaa., dan malam itu juga aku bersama-sama teman PASCA pergi ke Lampung., untuk mengantarkan dia diperistirahatan terakhirnya.. Lima Belas Juni Dua Ribu Tiga Belas., peringatan 40 hari Alm.. Semoga dia tenang di sana., doaku dan doa teman-teman selalu untukmu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar