Minggu, 28 April 2013

hubungan vitamin A dengan rabun senja

Mekanisme kerja vitamin A yang dapat menghambat kebutaan pada ayam! Rabun senja atau rabun ayam (nyctalopia) adalah sebuah penyakit mata yang menyebabkan penderita kesulitan melihat jika kekurangan sumber cahaya. Penyakit ini bisa disebabkan karena luka, malnutrisi (kekurangan vitamin A) atau tejadi sejak lahir. Kebutaan ini sering disebut rabun ayam karena kebutaan ini terjadi pada ayam saat menjelang malam dimana cahaya sudah berkurang. Kebutaan ini terjadi pada ayam karena rhodopsin di sel batang yang merupakan bagian retina tidak dapat menangkap cahaya dari luar sehingga tidak dapat diteruskan ke syaraf otak. Rabun senja juga terjadi pada manusia disebabkan kekurangan vitamin A sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan rhodopsin. Kekurangan vitamin A menyebabkan pembentukkan rhodopsin terganggu. Rhodopsin adalah suatu gabungan dari vitamin A dan pigmen protein yang ada di sel fotoreseptor di organ retina berfungsi untuk menangkap cahaya pada waktu gelap. Rhodopsin dibentuk dari gabungan cis-retinal dan opsin. Rhodopsin mampu menangkap sinar dalam jumlah sedikit, saat terkena cahaya pigmen rhodopsin akan segera mengalami fotoblecing yang memerlukan waktu sekitar 30 menit, biasanya terjadi saat mati lampu. Rhodopsin bekerja dengan cara menangkap cahaya dalam lingkungan gelap, dengan cara cahaya ditangkap oleh retina, kemudian rhodopsin kemudian terurai. Rhodopsin terurai, kemudian opsin dilepaskan dan cis retinal dirubah menjadi trans retinal kemudian signal diteruskan ke otak sehingga mata dapat melihat. Untuk mendapatkan pengelihatan dalam gelap, rhodopsin harus dibentuk kembali dengan menggunakan vitamin A berbentuk cis-retinal. Trans retinal dilepaskan kemudian ditransporkan dari sel batang photoreceptor ke pigmen ephitellium retina, dimana tempat pembentukkan kembali cis-retina. Kemudian cis-retinal ditransportkan kembali ke sel batang untuk membentuk rhodopsin bersama sel opsin. Kekurangan vitamin A pada ayam dapat menyebabkan kegagalan atau penundaan pemulihan karena rhodopsin yang berfungsi menangkap cahaya tidak terbentuk, sehingga pengelihatan dalam gelap tidak dapat dilakukan dan menyebabkan rabun senja. Semakin tinggi defisiensi vitamin A pada ayam menyebabkan membran ephitel retina tidak berfungsi dan membentuk exudate putih yang menutupi bola mata, yang lama-kelamaan akan menumpuk di kelopak mata sehingga kelopak mata melekat dan sulit dibuka. Proses pembentukkan rhodopsin: Pembentukkan rhodopsin dilakukan dengan cara berpindahnya semua trans-retinol (kompleks trans-retinyl/TTR dan retinol-binding protein/RBP) melalui darah ke pigmen epitellium pada sel batang. Setelah itu di pigmen ephitellium sel batang trans-retinol diikat oleh celullar retinol-binding protein (CRALBP) berubah menjadi trans-retinyl ester dibantu oleh lechitin retinol acyl transferase (LRAT). Kemudian trans-retinyl ester diikat oleh CRALBP menjadi 11-cis retinol CRALBP dan dikonversi menjadi 11-cis retinal yang diikat oleh CRALBP menjadi 11-cis retinal CRALBP. Ikatan 11-cis retinal terlepas dari CRLABP, setelah itu 11-cis retinal diikat oleh interphotoreceptor retinol-binding protein (IRBP) melewati interphotoreceptor menuju photoreceptor. Di photoreceptor 11-cis retinal terlepas dari ikatan IRBP kemudian 11-cis retinal bergabung dengan opsin membentuk rhodopsin. Pada saat gelap terdapat sedikit cahaya yang ditangkap oleh sel batang menyebabkan rhodopsin membelah, sehingga semua trans-retinal diubah menjadi trans-retinol sebelum diubah kembali menjadi 11-cis retinal. Selain digunakan untuk pembentukkan rhodopsin, terdapat trans retinol yang diikat dengan IRBP disimpan untuk cadangan pembentukkan rhodopsin kembali. Trans retinol yang diikat dengan IRBP melewati interphotoreceptor menuju pigmen ephitellium. Saat ikatan trans retinol dan IRBP berada di ephitellium, ikatan telepas setelah itu semua trans retinol keluar dan diikat oleh CRBP di pigmen epithelium dan masuk ke dalam daur ulang untuk pembentukkan rhodopsin lagi.