Rabu, 24 Oktober 2012
Hari itu aku mendapat sms dari dosen yang meminta bantuan untuk menyiapkan bahan untuk kuliah kamis pagi. Sekitar jam 7 malam habis sholat mahrib aku ke warnet karena modem saya gak bisa di pakek. Setelah ngenet, ngeprint dan foto copy bahan kuliah saya akan pulang, saat pulang itulah pandangan saya tertuju ke sosok ibu yang duduk di pojok perempatan jalan yang membawa tampa berisikan jajanan tradisional yaitu lepet (ketan yang di bungkus dengan daun kelapa) dengan penerangan berupa lilin. Sebenernya dari dulu saya sudah berniat untuk membeli lepet tersebut namun sering saja tertunda, nggak tau kenapa malam itu dengan uang pas-pasan sisa dari ngenet saya membeli lepet 5000 (satu lepet harganya 1000). Saya mendapatkan lima lepet, ditengah jalan saya bertemu dengan dua teman saya dan menanyakan apa yang saya pegang, dan saya pun bercerita habis beli lepet tersebut. Kemudian saya membagikan kepada mereka berdua satu-satu. Di kosan saya memanggil dua teman saya dan membagikan dua lepet ke dua teman saya itu. Lepet yang masih tersisa ada satu dan itu langsung saya makan. Sebelumnya saya telah membaca Note’s From Qatar 1 di mana mas assad menceritakan keajaiban sedekahnya dan mengatakan bahwa mengharapkan balasan Allah dari sedekah kita itu boleh karena pada siapa lagi kita berharap kalau tidak kepada Allah. Dari membaca buku itu saya ingin membuktikan kebenaran keajaiban sedekah. Saya sempat berpikir kalaupun tidak diganti Allah juga tidak apa-apa.,toh cuma 5000 ini. Namun ternyata Allah Maha segalanya besoknya saya iseng-iseng ngecek atm karena sebelumnya saya mendapat kabar kalau beasiswa cair tapi saya tidak percaya masih mendapatkan beasiswa itu karena saya bukan lagi seorang mahasiswa. Ternyata benar.,di atm saya ada uang 1.050.000 Alhamdulillah ternyata nikmat Allah selalu datang tak terduga., uang saya diganti Allah sebanyak 210 kali lipat, janji Allah memang benar .,
Dari pengalaman saya itu dan seringnya saya membaca ulang blog-blog mas assad memacu saya untuk sedekah meskipun uang saya menipis. Saya yakin Allah tidak akan membiarkan hambanya dalam keadaan kesusahan. Mulai dari situ lah saya mencoba memancing keinginan-keinginan saya dengan sedekah.
Saya menceritakan ini semua untuk berbagi tidak ada tujuan lain, hanya untuk berbagi kepada sesama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar